15 Mei 2015

I. PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang

Kajian tentang senyawa kompleks biasanya sangat terkait dengan berbagai aktivitas uji coba di laboratorium untuk menentukan berbagai jenis ligan yang paling tepat untuk menentukan berbagai jenis ligan yang paling tepat dalam pembentukan senyawa kompleks. Salah satu sifat unsur transisi adalah memiliki kecenderungan membentuk ion kompleks atau senyawa kompleks. Ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau anion tertentu membentuk ion kompleks.


Ion kompleks terdiri atas ion logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekul-molekul membentuk ikatan koordinasi. Anion atau molekul yang mengelilingi ion pusat disebut dengan ligan. Ikatan antara ion pusat dengan ligan disebut dengan ikatan koordinasi dan banyaknya ikatan koordinasi antara ion pusat dengan ligan tersebut disebut dengan bilangan koordinasi. Berdasarkan banyak atom donor yang ada, ligan digolongkan sebagai monodentat, bidentat dan polidentat. Ligan monodentat merupakan ligan yang memiliki satu atom didalamnya. Sebagai contoh yaitu ligan H2O dan NH3 merupakan ligan monodentat. Ion kompleks dapat membentuk senyawa kompleks yang mempunyai ciri khas seperti warna nyala pada senyawa tersebut. Warna nyala yang dimiliki pada setiap senyawa kompleks mempunyai warna nyala yang berbeda. Untuk memahami lebih lanjut pengaruh ligan terhadap warna pada senyawa kompleks maka dari itulah makalah ini disusun. 

Untuk mengunduh file yang sebenarnya silahkan download melalui link berikut:
download[4]

0 komentar:

Posting Komentar